Tujuh orang eksekutif dipromosikan Larry Page untuk menjadi ketua di divisi-divisi terpenting Google
Salah satu pendiri Google, Larry Page, kembali ke jajaran manajemen Google dengan menggantikan Eric Schmidt sebagai Chief Executive Google
Tak lama setelah kembali ke Google, Larry Page langsung mempromosikan tujuh orang eksekutif baru yang akan mengetuai divisi-divisi terpenting di Google, yang nantinya akan melapor langsung kepadanya.
Beberapa orang yang diangkat Larry Page menjadi Senior Vice President adalah Andy Rubin, yang akan menangani software ponsel Android; Salar Kamangar yang mengurusi YouTube dan video; Sundar Pichai yang mengepalai sistem operasi dan peramban Chrome; serta Vic Gundotra, yang akan akan berfokus pada strategi jejaring sosial Google untuk bisa berkompetisi dengan Facebook Inc. Tiga orang lain yang juga diangkat menjadi Senior Vice President adalah Susan Wojcicki, yang akan bertanggung jawab di bidang periklanan; Alan Eustace, yang akan memimpin bidang pencarian Web; dan Jeff Huber, yang akan mengurusi local and commerce.
Salah satu eksekutif Google yang cukup terkenal, Marissa Mayer, tidak dipromosikan, namun ia akan tetap bertanggung jawab untuk mengepalai layanan lokal dan lokasi. Mayer akan bertanggung jawab kepada Huber, dan mengetuai proyek pengembangan Google pada layanan yang mirip dengan Groupon.
Sementara Eric Schmidt, yang menggantikan posisi Larry Page sebagai Chief Executive pada 2001, kini menjabat sebagai Executive Chairman dan bertugas mengurusi masalah hubungan dengan pemerintahan serta kemitraan.
Langkah ini dinilai oleh para analis untuk membabat jalur birokrasi, dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan semangat inovasi perusahaan seperti di masa-masa awal kesukesan Google.
Menurut seorang analis dari BGC Partners, Collin Gillis, Larry Page tengah berupaya memulainya lagi dari awal. "Jelas, dia tidak sekadar menjadi Eric Schmidt 2.0," kata Gillis, dikutip dari situs LA Times.
Saat ini Google merupakan perusahan berpendapatan tahunan hampir US$30 miliar atau sekitar Rp 258,6 triliun, yang memiliki karyawan lebih dari 24.000 orang. Seiring dengan membesarnya perusahaan, pertumbuhan Google beberapa tahun terakhir semakin lambat. Praktis, Google mengandalkan pemasukan utama dari bisnis iklan pencarian. Hal ini membuat saham Google tidak sebaik pesaing lain.
"Larry Page ingin melakukan sesuatu yang tak pernah dilakukan perusahaan lain, menjadi besar di bidang inovasi. Mengalahkan perusahaan lain yang datang sesudahnya, dan kembali lagi untuk melakukan hal sama," kata Steven Levy, pengarang buku mengenai Google yang berjudul "In the Plex, How Google Thinks, Works and Shapes Our Lives"
0 comments:
Post a Comment